7 Keluhan Satria FU dan Solusinya
Memiliki motor Satria FU memang gampang - gampang susah, apalagi buat
yang belum terbiasa alias pengguna baru. Seringkali ada saja
permasalahan di motor yang dikeluhkan karena terasa mengganjal dan
mengganggu kenyamanan saat berkendara satria FU. Merangkum apa yang
pernah saya alami sendiri dan juga dari penuturan keluhan rider satria
FU yang lain, berikut ini saya susun daftar nya
“7 Keluhan Satria FU yang paling sering dikeluhkan oleh pengguna baru ataupun yang tidak mengerti tentang kereta Satria FU”:
1. Mesin Cepat Panas
2. Suara Mesin Berisik
3. Susah Netral
4. Kenalpot Nembak
5. Rantai Roda Berisik
6. Sering Mogok
7. Lampu Redup
Mesin Cepat Panas
Keluhan satria fu yang ini saya alami sendiri waktu pertama kali si
FU datang dari dealer. Tanpa basa basi, Langsung saya nyalain trus bawa
jalan jalan keliling komplek. Eh..paling baru sekitar 1 km, hawa panas
mesin terasa sekali sampai ke kaki. Padahal biasanya mocin kasea saya
gak secepat ini panasnya deh.. (ya iyalahhh…mocin 100cc gitu dibandingin
ama FU..xixi)
Buat anda yang juga baru punya FU, apalagi yang tadinya biasa bawa
bebek dibawah 150cc, jangan merasa aneh atau khawatir dengan keluhan
satria fu mesinnya mudah panas. Juga tak perlu panik terus latah
ikut-ikutan beli busi tipe dingin dengan harapan mesin jadi lebih
dingin. Bukannya adem malah fu anda jadi susah idup nantinya, busi
gampang koit, dompet pun kempes karena keseringan beli busi
baru..hehehe.
Sistem pendinginan Satria FU (SACS) memang sangat bergantung pada
adanya aliran udara yang masuk melalui sirip sirip oil cooler, aliran
udara ini kemudian digunakan untuk ‘mendinginkan’ oli yang disirkulasi
melalui jalur oil cooler. Jadi wajar kalau dibawa jalan pelan atau
macet, tiupan udara/angin kurang, terasa sekali suhu mesin nya cepat
meningkat drastis. Meski selama saya memakai FU belum pernah sampai
mengalami overheat, tapi sengatan hawa panas ini memang mengganggu
kenyamanan berkendara.
Terkait keluhan satria fu ini, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk membantu menjaga suhu mesin supaya tidak terlalu
panas:
Kualitas dan Kuantitas Oli Mesin
Salah satu fungsi penting Oli mesin
adalah sebagai pendingin untuk menyerap dan mentransfer panas didalam
mesin. Juga sebagai pelumas yang melapisi gesekan antar part didalam
mesin yang pastinya menimbulkan panas, misalnya antar ring/piston dengan
liner silinder. Oli standar pabrikan untuk FU adalah SGO, oli mineral
base dengan kekentalan /viksositas SAE 20w-50. Namun untuk Satria FU
saya lebih menganjurkan tipe semi sintetik atau sekalian full sintetik
jika memang budget anda mencukupi, dengan SAE 15w-50 atau 10w-40 yang
lebih encer. Kelebihannya, pada suhu dingin -misalnya pada saat
pagi-pagi- SAE ini lebih mudah dan cepat bersirkulasi. Dan pada suhu
panas juga tidak gampang mengental sehingga tetap mudah bersirkulasi
mentransfer panas mesin dan sanggup menjangkau celah-celah sempit
didalam mesin FU.
Untuk menjaga kualitas oli, gantilah Oli
dan dan Filter Oli secara teratur sesuai anjuran. Setiap merk berbeda
beda, tapi biasanya untuk semi sintetik idealnya setiap 2500km. Filter
Oli berfungsi untuk menyaring kotoran/gram yang larut di oli. Ganti
filter oli setiap 3x pergantian oli.
Untuk kuantitas oli, rutin cek jumlah /takaran oli didalam mesin melaui
kaca intip yang tersedia dibawah selahan/kick starter, karena tipe oli
encer 10w-40 memang lebih mudah menguap dibanding tipe 20w-50. Siapkan
cadangan oli tambahan untuk antisipasi darurat jika volume oli didalam
mesin banyak berkurang/ dibawah garis batas tengah.
Rawat kondisi oil cooler
Kisi2/sirip oil cooler yang rusak
berat/bengkok2 atau kotor dpt mengurangi kemampuan pendinginannya. Ini
juga jadi salah satu keluhan satria fu karena kisi2 oli coolernya memang
gampang penyok, biasanya karena semprotan air tekanan tinggi saat
dicuci steam. Untuk mengurangi resiko penyok, anda jg bisa menggunakan
cover/pelindung oil cooler yang banyak dijual di toko aksesoris motor.
Atau kalo anda rajin ya biasakan cuci sendiri FU anda biar lebih aman,
hehe.
Jaga kondisi kebersihan mesin
Terutama blok mesin dan sirip siripnya,
karena fungsinya cukup penting untuk melepas panas dari mesin ke udara
luar. Kotoran, lumpur, atau kerak yang menempel di bagian luar mesin
dapat menghambat pelepasan hawa panas. Jadi cuci/bersihkanlah motor
secara teratur. Motor bersih, panas stabil, performa terjaga.
Tambahkan Aksesoris pembantu pendinginan mesin -bila perlu-
Beberapa aksesoris lain jg dapat
ditambahkan untuk membantu menjaga menjaga suhu mesin tetap stabil.
Misalnya kipas tambahan yg dipasang di oil cooler untuk membantu
pendinginan oli, atau selang hawa tambahan yang dipasang di lubang
pengisian oli & lubang intip magnet untuk membantu mentransfer hawa
panas dari dalam mesin ke udara luar. Tapi kalo dirasa repot ya gak usah
jg gpp, cukup utamakan point 1-3 saja. Dengan langkah2 diatas, keluhan
satria fu mesinnya terlalu panas bisa diminimalisasi.
Suara Mesin Berisik
Bisa dibilang, hampir semua pengguna awal Satria FU pasti mengeluhkan
soal bunyi bunyian di mesin ini. Seakan akan ini penyakit bawaan yang
dijadikan bonus paketan dari Suzuki buat para pembeli FU, hehe. Keluhan
satria FU bawaan lahir lah istilahnya.
Disaat mesin masih dingin -baru dinyalain- sering terdengar suara
‘tik-tik-tik’ dari dalam mesin. Tapi lama kelamaan atau kalau sudah
dibawa jalan suaranya perlahan menghilang. Buat yg sudah terbiasa, bunyi
ini mungkin tdk terlalu mengganggu dan dianggap wajar, tapi buat
sebagian lain, biasanya akan takut terjadi kerusakan apabila bunyi
berisik ini dibiarkan.

Dari
banyak kasus, tersangka utama bunyi gemericik ini adalah pengatur
ketegangan rantai keteng FU atau istilahnya Tensioner Adjuster milik FU
yang – entah kenapa – seperti “lemah syahwat’, alias gampang lemes per
nya, tidak mampu lagi menekan rante keteng secara maksimal, sehingga
rantai keteng seperti kendur dan berisik, padahal motor masih terhitung
baru keluar dealer.
Bagaimana solusinya keluhan satria fu yg satu ini? ya tentu saja
tensioner adjuster-nya harus rajin dicek dan disetel ulang di bengkel
langganan anda, misalnya pada saat servis rutin berkala.
Nah, kalau ternyata per tensioner bawaan pabrik sudah tidak ‘maen’ lagi,
FUers biasanya menempuh beberapa cara alternatif berikut ini:
Ganti daleman per tensioner nya dengan
per aftermarket
yang lebih keras, dulu ada yang jual dengan harga sekitar 50rb an. Tapi
sekarang saya kurang tahu apakah masih ada yang jual atau tidak.
Mengganti tensioner FU dengan tensioner bawaan motor lain. Saya
sendiri belum mencobanya, tapi dari penuturan mekanik langganan saya,
adjuster tensioner Suzuki Thunder dapat dipasang plug n play di FU.
Harga sekitar 60rb. Alternatif lain adalah tensioner Suzuki Smash dengan
yg harga lebih murah, 35rb, tapi tensioner smash perlu sediki
penyesuaian (dilas) dibatang penekannya yang kurang panjang.
Mengganti tensioner bawaan pabrik dengan tensioner manual. Kadang
orang juga menyebutnya tensioner mati atau permanen, karena tidak lagi
memakai per elastis yang bisa otomatis menyesuaikan tekanan rantai
keteng. Opsi inilah yang dulu saya pilih di FU saya karena menurut saya
alternative ini lebih efektif dan praktis. Untuk tensioner manual ini
bisa dengan cara memodifikasi/merubah tensioner standar menjadi manual
di tukang bubut. Biayanya cukup murah karena hanya bermodal baut ukuran
12 saja untuk pengganti tonjokan tensioner, dibuatkan lubang dan dratnya
di tukang bubut. Bagi yang suka praktis dan gak mau repot, bisa juga
membeli tensioner manual yang sudah jadi, lebih simpel dan rapi model
nya, Harga berkisar Rp 70rb, misalnya di kaskus ada yg jual.
Susah Netral
Keluhan satria fu ini biasanya dialami saat kondisi mesin hidup,
misalnya saat berhenti di lampu merah. Motor harus sedikit didorong maju
atau dimundurin dulu sedikit baru deh bisa masuk gigi netral nya.
Sebagai motor gress, tentu aneh kalau belum apa-apa sudah terjadi
kerusakan di dalam sistem transmisi atau kopling. Hmm..terus kenapa ya
susah netralnya?

Saya
sendiri pernah mengalami susah netral ini dulu di awal punya FU. Tapi
ternyata setelah mengganti oli SGO dengan oli semi sintetik, lalu
mencoba merubah setelan kopling jadi lebih jauh/full (bisa disetel dari
handle kopling diatas atau dari bawah deket bak kopling), masalah ini
kemudian hilang dan tak pernah muncul lagi sampai sekarang.
Dengan asumsi tidak ada kerusakan didalam kopling (hub, rumah, kanvas
kopling dsb), menurut saya oli yang baik dan setelan/jarak maen kopling
yg tepat sudah cukup membantu menyelesaikan masalah keluhan satria fu
ini. Soal merk oli memang memang cocok cocokan. Di FU saya, oli semi
sintetik seperti misalnya Shell AX7 atau Enduro racing yang punya fitur
‘anti slip kopling’ sudah cukup bikin empuk persneling dan memudahkan
netralin gigi. Oli yang full sintetik yang lebih mahal tentunya lebih
baik lagi.
Knalpot Nembak
Knalpot nembak atau “popping” ini juga pernah saya alami di
Satria FU
standar saya. Keluhan satria FU ini terjadi setiap kali abis ngebut ato
bejek gas sampai rpm tinggi, pada waktu nurunin gas tiba tiba knalpot
meletup atau nembak. Kadang sih pelan tapi kadang juga kenceng banget
suaranya, sampe bikin kaget orang dibelakang kita, hehe. Bikin malu aja,
apalagi kalo lagi boncengin cewek..wadohh…tengsin bosss…hehehe
Jangan panik dulu, belum tentu ada petasan didalam knalpot anda :D,
Lakukan dulu pemeriksaan pada beberapa hal dibawah ini yang kemungkinan
menjadi penyebab penyakit nembak ini :
- Apakah ada kebocoran di sambungan sambungan knalpot di head /pangkal pipa knalpot?
Kebocoran gas buang akibat pemasangan baut knalpot di head yang kurang
kencang, posisi braket yg kurang pas, baut slek, atau paking knalpot
yang sudah rusak dapat menyebabkan letupan atau ledakan di moncong
knalpot. Jadi pastikan area ini tidak ada kebocoran sedikit pun. Ganti
paking knalpot untuk memastikan. Murah kok, paling goceng alias lima
ribu perak.
- Kalau sudah yakin tidak ada kebocoran knalpot tapi masih nembak, kemungkinan lainnya adalah setingan karburator yang terlalu kering di putaran bawah.
Untuk langkah awal, coba setel ulang “fuel screw” (orang bilang
setelan angin) di karbu standar FU. Tambah jumlah putaran ke kiri
(counter clockwise / berlawanan arah jarum jam) ¼ – ½ putaran.

Jika
dengan penyetelan ulang fuel screw tetap masih gejala nembak, silahkan
naikan spuyer/pilot jet (pj) standar fu satu step dulu, dari 12,5 ke
ukuran 15, kalo perlu sampai 17,5. Bisa pakai pj punya Smash (15) atau
Shogun (17,5) atau merk aftermarket seperti Extreme dan ktc, harga
sekitar 20-25 rb. Jangan lupa sesuaikan lagi setelan angin (fuel screw)
di karbu setelah penggantian pilot jet ini. Untuk panduan dasar setting
fuel screw karbu vakum fu nanti saya coba bahas di artikel berikutnya.
- Langkah terakhir untuk keluhan satria fu ini: Jika dua hal diatas
sudah dilakukan tapi knalpot masih nembak, adalah dengan menon-aktifkan
sistem PAIR (Pulsed-Secondary Air-Injection).

Jangan
takut performa akan menurun, tambah boros, atau ada kerusakan dimesin
akibat PAIR yang dinonaktifkan. Karena sistem PAIR hanya bekerja
menyuntikan udara tambahan di ‘lubang buang’, jadi tidak mempengaruhi
pembakaran di ruang bakar. Untuk menonkatifkan PAIR ini bisa dilakukan
beberapa cara, tapi yang paling simpel dan dan bisa dikerjakan sendiri
adalah dengan membalik plat membran PAIR yang ada di atas kop head.
Dengan begitu sistem vakum pair tidak dapat bekerja mengalirkan udara
dari box filter ke ehaust port. Dengan cara ini katup PAIR dan selangnya
bisa tetap rapi terpasang seperti standarnya.
Rantai Roda Berisik
Banyak pengguna FU yang mengeluhkan suara rantainya yang berisik
terutama saat melewati jalanan jelek. Tek tek tek tek..begitu bunyinya
kayak tukang mie tek-tek..hehehe.

Keluhan Satria ini biasanya bersumber dari bunyi rantai yang
bersinggungan dengan swingarm. Jika memang tegangan/kekencangan rantai
sudah disetel ideal tapi masih suka bunyi, bisa diakali dengan
menambahkan karet ban di bantalan rantai nya. Bisa juga dengan
mengadopsi bantalan rantai milik Jupiter MX atau Satria 2 tak. Murah
meriah, harganya hanya sekitar 20rb.
Gampang Mogok Karena Hujan/Air
Saat harus berkendara menerobos hujan yang cukup deras, banyak
pengguna satria FU yang mengeluh motornya batuk-batuk terus mati. Saat
mogok, busi sudah dibuka, dikeringkan, namun setelah dipasang masih juga
susah hidup, kalo pun hidup, tak lama kemudian mogok lagi. Keluhan
satria fu ini biasanya bersumber dari busi basah terus akibat tergenang
air. Posisi lubang busi FU yg vertical alias tegak menghadap ke atas
membuat got busi gampang tergenang air hujan atau saat dicuci dan
akhirnya air masuk kedalam ruang busi.

Dari
apa yang saya alami, menurut saya sebetulnya FU tak seringkih itu sama
air. Walaupun saat hujan ada air yang masuk ke ruang busi, paling hanya
ada sedikit brebet tapi tak sampai mati/mogok gak mau nyala lagi. Karena
dari pabrikan sudah disiapkan lubang pembuangan untuk mengalirkan air
dari dari dalam ruang busi ke luar mesin. Lubang ini terletak persis
disamping pangkal knalpot, sedikit tersembunyi diantara sirip head.
Asalkan lubang ini tidak mampet atau tertutup kerak/lumpur/kotoran, air
cuma lewat dan busi relatif tetap aman dan motor pun tak sampai mogok.
Sayangnya lubang ini posisinya rawan tertutup kotoran dan lumpur
akibat cipratan spakbor depan. Jadi kalau suatu saat FU anda mogok
ditengah hujan, bisa jadi saluran buang ini mampet. Coba cek lubang
pembuangan ini dengan cara dirojok/ditusuk-tusuk cukup dengan
menggunakan sedotan aqua gelas atau patahan lidi atau obeng kecil saja,
biasanya kalo sudah lancar, air akan mengucur keluar dari lubang ini.

Sebagai solusi tambahan untuk keluhan satria fu gampang mati keujanan
ini juga bisa dengan cara mempersulit air masuk keruang busi. Tambahkan
lilitan isolasi /celotape di chop busi supaya lebih rapat mencegah
rembesan air masuk ruang busi, paling 5rb perak harga isolasinya.
Lampu Utama Redup / Kurang terang
Buat rider FU yang suka berkendara malam hari, sektor penerangan
tentulah sangat vital fungsinya. Dalam soal ini, harus diakui memang
sorot lampu utama bawaan satria FU terhitung lemah alias redup. Mengganti
bohlam lampu dengan halogen abal abal saja tidak menyelesaikan masalah
keluhan satria fu ini, malah merusak reflektor. Paling memuaskan tentu
dengan mengaplikasi lampu HID atau Projie di satria FU kita, terang bin
keren pula coyy :D.
Sayang sekali untuk jenis projector HID ini harganya termasuk menguras
kantong. Tak semua pengguna Fu rela merogoh kocek sedalam itu untuk
sektor lampu penerangan.
Adakah alternatif lain yang lebih terjangkau ? Ada.
Anda dapat coba melirik jenis lampu LED Luxeon yang harganya lebih
terjangkau serta pemasangan yang lebih praktis dibanding HID. Tak perlu
ubahan kelistrikan seperti misalnya fullwave, ganti kiprok, dll.
Tersedia dalam berbagai pilihan watt, beberapa penjualnya menawarkan
paket pemasangan yang cukup terjangkau berkisar 135 – 275rb terima
beres.
Nah pemirsa, itulah tadi rangkuman 7 Keluhan Satria FU Terpopuler Sepanjang Masa Versi yang paling sering bikin galau terutama bagi pengguna baru Satria FU
alias newbie seperti yg saya alami sendiri. Adapun beberapa tips solusi
yang diutarakan diatas hanyalah sharing dari sesama pengguna FU, yang
juga sama-sama awam motor. Jadi mungkin saja tidak manjur atau tidak
cocok diterapkan di FU anda. Untuk solusi terbaik mengatasi keluhan
satria fu diatas, sebaiknya konsultasi langsung dengan mekanik atau
bengkel langganan anda masing-masing.
Selamat Mencoba
Azizi wijaya
Jln. seiblutu pasar IX GG keluarga No 53 c